Dia bahkan sudah
merancang acara lamaran itu di tengah teman-teman yang sudah siap
mengabadikan saat-saat romantis itu. Namun sayang seribu sayang,
lamarannya ditolak. Meski mempunyai Hari Jomblo, namun China tidak termasuk dalam jajaran lima negara dengan populasi jomblo terbanyak di dunia.
Berikut adalah 5 Negara Dengan Populasi Jomblo Paling Banyak Di Dunia seperti dilansir dari therichest.com
1. Amerika Serikat, 28 persen
Hidup melajang di
Amerika sudah cukup normal dan sering kita lihat di serial televisi
bikinan Hollywood. Dari 316 juta jiwa penduduk Amerika (data 2013) ada
sekitar 28 persen hidup menjomblo. Meski para imigran lebih banyak ingin
hidup dalam keluarga, warga asli kelahiran Amerika lebih memilih hidup
menjomblo karena sesuai dengan isi dompet mereka.
Dalam satu dekade
terakhir warga Negeri Paman Sam yang menikah di usia terlambat kian
meningkat. Di kawasan Manhattan, Negara Bagian New York, dan Kota San
Fransisco, ada sekitar 40 persen orang hidup menjomblo.
2. Italia, 29 persen
Ternyata makin banyaknya
orang jomblo di Italia menjadi masalah bagi rakyat negeri itu. Profesor
Sosiologi asal Amsterdam, Belanda, The van Tilburg menyebutkan warga
Italia kini dihinggapi sindrom kesepian.
Penyebaran penduduk di
Italia juga tidak merata. Hampir separuh rakyat Italia tinggal di Lembah
Po. Bahkan di daerah yang penduduknya padat, harga rumah kian turun
dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi murahnya harga rumah ini semakin
memudahkan orang jomblo hidup melajang. Sekitar 29 persen dari 59,8 juta orang Italia (data 2013) kini hidup sendiri.
3. Jepang, 31 persen
Jumlah rata-rata anggota
keluarga di Ibu Kota Tokyo, Jepang, kini terus merosot menjadi di bawah
dua orang. Kenyataan itu menjadikan Tokyo sebagai kota paling banyak
jomblonya di dunia. Gaya hidup melajang di Jepang ini sudah berlangsung dalam beberapa dekade terakhir dan menjadi tantangan bagi pemerintah.
Fenomena 'Kodokushi'
alias 'mati sepi sendiri' semakin meningkat. Mereka memilih hidup
sendiri hingga maut menjemput. Mayat mereka biasanya baru ditemukan
setelah beberapa waktu kemudian. Tren
hidup menjomblo di Jepang senada dengan makin menurunnya angka
pernikahan dan Negeri Matahari Terbit itu juga kini dikenal sebagai
negara dengan angka hubungan seks paling rendah di dunia. Dari sekitar 127 juta jiwa di Jepang (data 2013), sekitar 31 persennya adalah jomblo.
4. Inggris, 34 persen
Di zaman modern ini
jumlah pernikahan di Inggris terus menurun. Seiring dengan kenyataan itu
jumlah orang hidup menjomblo terus meningkat. Sebagian
kalangan mengkritik kondisi itu dengan menyatakan, mereka yang hidup
melajang hanya ingin memanfaatkan fasilitas tunjangan dari negara bagi
orang yang hidup melajang dan pengangguran.
Kalangan muda Inggris
berusia 20-an tahun kini sudah jamak tinggal sendiri karena mereka ingin
mencari kebebasan hidup. Saat ini ada sekitar 34 persen warga jomblo di
antara 53 juta penduduk (data 2011).
5. Swedia, 47 persen
Hampir separuh dari
rumah tangga di Swedia berisi orang tua tunggal atau para jomblo.
Sekitar 47 persen warga dari total 9,5 juta jiwa (data 2013) di Swedia
hidup menjomblo. Hidup
melajang di Swedia termasuk normal dan mudah dilakukan karena
tersedianya banyak apartemen murah bagi orang yang hidup menjomblo.
Pada 1960-an pemerintah menggenjot pembangunan apartemen itu hingga mencapai lebih dari satu juta unit. Kondisi negara yang cukup makmur membuat generasi muda Swedia bisa tinggal hidup sendiri di apartemen selepas mereka lulus SMA.